sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beli Mesin Kerupuk dan Sambal, Sekar Laut (SKLT) Siapkan Capex Rp50 Miliar

Market news editor Lukman Hakim
24/05/2023 08:44 WIB
PT Sekar Laut Tbk (SKLT) tahun ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp50 miliar.
Beli Mesin Kerupuk dan Sambal, Sekar Laut (SKLT) Siapkan Capex Rp50 Miliar (Foto Lukman Hakim)
Beli Mesin Kerupuk dan Sambal, Sekar Laut (SKLT) Siapkan Capex Rp50 Miliar (Foto Lukman Hakim)

IDXChannel - Produsen makanan olahan, PT Sekar Laut Tbk (SKLT) tahun ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp50 miliar. Dana tersebut rencananya akan  dialokasikan untuk pembelian gudang dan mesin kerupuk, serta sambal.

Direktur Perseroan, John C. Gozal mengatakan, gudang tersebut tersebar di sejumlah daerah seperti di Medan, Pontianak, Makassar dan  Kendari. Keberadaan gudang-gudang tersebut diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas, utamanya di luar Jawa. 

"Kami ingin mendekatkan produk kita ke masyarakat," kata John saat paparan publik, ditulis Rabu (24/5/2023).

John mengungkapkan, saat ini produk yang berkontribusi besar terhadap penjualan adalah kerupuk dan sambal. Untuk sambal, kontribusinya mencapai 30 persen dan sisanya dari kerupuk. 

Untuk kapasitas produksi, produk sambal mencapai 17.000 ton per tahun. Sedangkan kerupuk mencapai 15.000 ton per tahun. Utilitas mesin mencapai 75 persen. 

"Tahun ini terus akan kami tingkatkan hingga ke angka 90 persen," ujarnya.

Emiten berkode saham SKLT tersebut menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada 2023. Ini seiring dengan adanya peningkatan permintaan pasar, baik di domestik maupun ekspor. 

Tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,53 triliun atau naik 13,4 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp1,35 triliun. Hingga kuartal I-2023, pendapatan sudah terealisasi sebesar Rp463 miliar atau naik 20 persen (yoy). 

"Tahun ini kami proyeksikan tumbuh 20 persen," papar John. 

Komposisi pasar pasar domestik SKLT sekitar 85 persen dari total pendapatan. Sisanya, sekitar 15 persen berasal dari pasar ekspor. Sasaran pasar ekspor sejauh ini berada di kawasan Asia, Belanda,  Inggris, Jerman hingga Australia. 

"Kami optimistis target akan tercapai karena potensi pasar domestik terutama di Indonesia Timur, serta pasar ekspor masih besar. Bahkan pasar ekspor saat ini naik hingga 50 persen," tutur John.

Sementara itu, Direktur Produksi Perseroan, Sandiono Sungkono menambahkan, tahun ini, perseroan meluncurkan beberapa produk sambal baru. Di antaranya, sambal teri, sambal geprek, sambal udang dan sambal saus chili. Sehingga, saat ini total produk sambal yang dipasarkan sebanyak 10 varian. 

"Kami juga meluncurkan produk tepung, yakni tepung ayam, tepung serbaguna dan tepung goreng tempe," imbuhnya. 

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement