Stockbit mencatat valuasi transaksi SGRO berada pada level EV/hectare sekitar Rp129 juta per hektare. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan beberapa transaksi dan emiten CPO lainnya.
Di mana akuisisi ANJT oleh First Resources (Maret 2025) Rp157 juta/ha, SSMS Rp181 juta/ha, TAPG Rp212 juta/ha, DSNG Rp195 juta/ha
Namun valuasi SGRO masih lebih tinggi dibandingkan AALI, yang tercatat di kisaran Rp42 juta/ha.
Perbedaan valuasi antar-emiten CPO biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain produktivitas kebun, profil pertumbuhan jangka panjang, serta kontribusi aset non-perkebunan. Dalam konteks tersebut, valuasi SGRO dipandang kompetitif dan masih menarik dibandingkan peers-nya.
Dari perspektif pasar, perubahan pengendali ke grup besar sekelas POSCO International dinilai dapat memberikan sentimen positif terkait potensi ekspansi operasional jangka panjang, penguatan tata kelola, dan stabilitas bisnis pasca-transaksi.