Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, rencananya akan digunakan dengan rincian sebanyak Rp9,10 miliar untuk belanja modal perseroan, seperti pelunasan sebidang tanah.
Sedangkan sisanya akan dipakai untuk keperluan modal kerja yang tergolong dalam Operating Expenditure (OPEX), seperti biaya operasional, pembelian bahan baku pendukung, biaya logistik, pembayaran upah maupun tunjangan tenaga kerja, dan biaya pemasaran produk perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, seperti biaya operasional, pemasaran dan pembelian prasarana penunjang proyek.
Perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 Agustus 2023 dengan menggunakan kode BITU.
Namun sebelumnya, masa penawaran saham perdana diperkirakan berlangsung pada 2-4 Agustus 2023. Sementara book building dijadwalkan 20-25 Juli 2023.
(FAY)