Angelo mengatakan, belanja modal (capital expenditure/capex) Telkom berkisar antara USD1,5-USD2 miliar per tahun. Alokasi tersebut harus dibagi dengan seluruh segmen bisnis perseroan mulai dari mobile & fixed broadband, satelit, tower, hingga fiber optic.
"Jadi mesti mengundang orang lain, kita harus siap berbagi, karena bukan hanya mereka membawa capital (modal), tapi juga expertise (keahlian), supaya enggak ketinggalan lagi. Kita mau berpikir soal partnership," katanya.
Saat ini, Telkom memiliki 35 data center di mana 30 di antaranya berlokasi di Indonesia dan 5 lainnya ada di luar negeri. Kapasitas data center Telkom saat ini baru mencapai 44 MW dengan level utilisasi sekitar 76 persen.
Menurut Angelo, kemitraan juga dibutuhkan untuk melakukan scale up lebih cepat meski dia enggan mengungkapkan calon mitra perseroan. Telkom, kata dia, ingin mendorong bisnis data center dengan kenaikan kapasitas yang lebih besar.
"Jadi (tambahan kapasitas) memang harus 200-300 MW, biar lebih cepat," kata mantan Presiden Direktur AtriaDC itu.
(Rahmat Fiansyah)