Keputusan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan juga berlandaskan prospek pertumbuhan ekonomi nasional masih positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai level atas pada kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.
Selaras dengan hal tersebut, neraca pembayaran Indonesia diproyeksi juga tetap terjaga untuk mendukung ketahanan eksternal. "Neraca transaksi berjalan Indonesia pada kuartal pertama tahun ini mencatat surplus ditopang oleh surplus neraca perdagangan serta neraca transaksi modal dan finansial," tutur Ibrahim.
Selain itu, dia milihat nilai tukar rupiah juga masih terjaga. Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan rupiah akan terus berlanjut menguat sejalan dengan surplusnya transaksi berjalan dan berlanjutnya aliran modal asing masuk.
(DES)