"Hal yang penting adalah kita fokus terhadap kualitas barang juga, jadi kita gak mengambil barang, jadi kita berikan akses fisibilitas untuk mereview, dan bidding dengan pelayanan yang lebih baik," tuturnya.
Sigit menilai perseroan memiliki peluang yang besar untuk memanfaatkan pasar konsumen, kendati saat ini kontribusi pemasukan Blue Bird masih bergantung terhadap jasa layanan taksi dan penyewaan kendaraan.
Salah satu sumber pendapatan tersebut akan menjadi strategi jangka panjang perseroan, sejalan dengan upaya penjualan mobil bekas Blue Bird dalam rangka peremajaan kendaraan.
"Kalau dilihat memang ini bisa berkembang sendiri, nah balai lelang ini memang menjadi salah satu channeling Blue Bird untuk bisa menjual kendaraannya, menjual asetnya, tapi di sisi lain memang kita bisa kembangkan, jadi bisa disebut sebagai sumber pendapatan baru," ujarnya.
(FRI)