Perseroan juga akan fokus pada modernisasi distribusi dengan berinvestasi dalam logistik berbasis AI, otomatisasi gudang (ASRS), dan platform digital untuk meningkatkan efisiensi, serta melakukan diversifikasi ke perangkat medis dengan memperluas kemampuan manufaktur internal dan membentuk kemitraan baru di bidang ortopedi, bedah invasif minimal, dan patologi.
Fokus tersebut dilakukan karena perseroan memiliki peluang besar untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan layanan kesehatan di Indonesia, terutama masa setelah berakhirnya pandemi Covid-19.
Demografi dan kondisi umum industri kesehatan Tanah Air menunjukkan komposisi populasi lanjut usia di Indonesia akan mencapai 24,5 juta orang pada 2028 atau meningkat sebesar 4,5 persen dari 2023.
Perseroan saat ini tengah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding. Sementara itu, penawaran umum atau offering akan dilaksanakan pada 27 Maret sampai dengan 11 April dan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 April 2025 dengan kode MDLA.
(Fiki Ariyanti)