Zusron menambahkan, kerja sama dengan CMNT menjadi tonggak penting dalam penerapan teknologi lingkungan oleh industri besar.
“Teknologi perbaikan lingkungan tak lagi berhenti di laboratorium, melainkan masuk ke ranah implementasi industri,” ujarnya.
Selain menyerap CO₂, kata Zusron, MPTree juga menghasilkan oksigen melalui fotosintesis mikroalga, serta dapat difungsikan sebagai elemen hijau seperti bangku taman, halte, dan ornamen edukatif di ruang publik.
Unit ini dilengkapi sistem IoT untuk memantau performa mikroalga serta didukung energi surya sebagai sumber daya. Dalam tahap uji coba, satu unit MPTree dengan kapasitas 200 liter diklaim mampu menyerap hingga 336 kg CO₂ per tahun.
Mikroalga yang digunakan, kata Zusron, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti bioenergi, pupuk, hingga pangan fungsional, sehingga membuka peluang ekonomi sirkular.