IDXChannel - Investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong menyatakan, selama 34 tahun merajalela sebagai investor saham, dirinya telah melewati berbagai macam krisis.
Salah satu krisis yang berhasil dilaluinya adalah saat ada kebijakan bank sentral mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat (tight money policy) sekitar periode 1990-1992.
"Sekitar tahun 1990-1992 itu ada tight money policy dari Pak JB Sumarlin yang menyebabkan kebijakan uang ketat dan tentu saja saham-saham saya pada turun. Namun untungnya tight money itu pada akhirnya dibuka tahun 1993 dan saya keluar sebagai pemenang,” ujarnya dalam acara OCBC NISP Business Forum-Indonesia to The Next Level, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Dia melanjutkan, krisis selanjutnya adalah pada 1998 dan 2008. Pada 1998, krisis ekonomi begitu hebat sehingga uangnya turut hilang 85%.