Sementara PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp18,9 triliun, tumbuh 2% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,4 triliun. Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp46,3 triliun.
Niko menyebut, perseroan menghadapi sejumlah tantangan hingga semester I tahun ini, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Harga batu bara ICI-3 turun sekitar 48% dari USD138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi USD72,63 per ton pada Juni 2023.
“Di sisi lain, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan,” ujar Niko.
Untuk meningkatkan kinerja, dia menuturkan, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif.
Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.