sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bukit Asam (PTBA) Kantongi Laba Rp2,8 Triliun di Semester I-2023

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
29/08/2023 16:08 WIB
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengantongi laba bersih sebesar Rp2,8 triliun di semester I-2023.
Bukit Asam (PTBA) Kantongi Laba Rp2,8 Triliun di Semester I-2023
Bukit Asam (PTBA) Kantongi Laba Rp2,8 Triliun di Semester I-2023

IDXChannel - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengantongi laba bersih sebesar Rp2,8 triliun di semester I-2023. Angka ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,15 triliun.

Laba bersih perseroan ditopang oleh peningkatan kinerja operasional PTBA sepanjang enam bulan pertama tahun ini. 

Adapun total produksi batu bara PTBA per Juni 2023 mencapai 18,8 juta ton. Realisasi ini tumbuh 18% dibanding periode yang sama 2022 sebanyak 15,9 juta ton. 

“Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19% menjadi 17,4 juta ton,” kata Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra dalam keterangan resminya, Selasa (29/8/2023).

Pada semester I-2023, perseroan mencatat penjualan ekspor sebanyak 7,1 juta ton atau naik 37% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, realisasi domestic market obligation (DMO) perseroan tercatat sebesar 57%.

Sementara PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp18,9 triliun, tumbuh 2% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,4 triliun. Adapun total aset perusahaan per 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp46,3 triliun.

Niko menyebut, perseroan menghadapi sejumlah tantangan hingga semester I tahun ini, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Harga batu bara ICI-3 turun sekitar 48% dari USD138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi USD72,63 per ton pada Juni 2023.

“Di sisi lain, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan,” ujar Niko.

Untuk meningkatkan kinerja, dia menuturkan, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif.

Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

“Kami juga berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA,” ucap Niko.

Sejalan dengan target PTBA untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 72 juta ton per tahun pada 2026, PTBA melakukan pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun.

Adapun, lingkup yang dibangun oleh PTBA adalah Train Loading System dan Coal Handling Facility sementara PT KAI menyiapkan dermaga serta sarana transportasinya (gerbong). Jalur ini direncanakan akan beroperasi pada kuartal IV 2024. 

Di samping itu, dalam rangka mendukung kerja sama sinergi BUMN rantai pasokan batu bara untuk meningkatkan ketahanan kelistrikan nasional yang ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement oleh PTBA, KAI, dan PLN pada 16 Februari 2022. 

Dengan perjanjian itu disepakati rencana pengembangan angkutan batu bara ke Dermaga Prajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada kuartal III-2026.

(RNA)

Halaman : 1 2 3
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement