Sebagaimana disebutkan dalam laporannya, laba kotor yang dibukukan BUMI di periode ini naik menjadi USD2,40 miliar atau setara dengan Rp36,28 triliun.
Sedangkan, laba usaha yang dibukukan BUMI pada 2022 mencapai USD2,07 miliar atau Rp31,17 triliun.
Kendati demikian, di periode ini BUMI mencatatkan beban pokok pendapatan dan beban usaha yang masing-masing melesat sebesar 52 persen dan 26 persen.
Tercatat, beban pokok pendapatan BUMI naik dari USD4,04 miliar atau Rp60,91 triliun pada 2021 menjadi USD6,13 miliar atau Rp92,41 triliun pada 2022.
Sementara, beban usaha BUMI juga naik di periode ini menjadi USD338,30 juta atau senilai Rp5,10 triliun.
Periset: Melati Kristina
(ADF)