Selanjutnya 80 persen atau senilai Rp6,12 triliun dari Pendapatan Usaha secara konsolidasi tersebut berasal dari segmen Penjualan Tanah, Bangunan dan Strata Title. Segmen ini berhasil tumbuh 23,56 persen jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yakni sebesar Rp4,96 triliun.
“Penjualan rumah tapak menjadi kontributor utama penjualan unit properti yang kami tawarkan.” jelas Hermawan.
Adapun segmen Sewa sepanjang 2021 membukukan pendapatan sebesar Rp715,86 miliar. Angka tersebut setara kontribusi sebesar 9,35 persen terhadap Pendapatan konsolidasi. Pencapaian tersebut membuat segmen tersebut menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua.
Selanjutnya diikuti oleh segmen konstruksi untuk kontribusi terbesar dengan nilai pembukuan sebesar Rp490 miliar atau setara 6,40 persen terhadap total Pendapatan Usaha. Bahkan segmen ini tercatat sebagai segmen dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yakni 311 persen.
Solidnya pertumbuhan Pendapatan Usaha sepanjang 2021 membuat Laba Kotor tercatat tumbuh 11,48 persen menjadi Rp4,74 triliun. Tercatat tahun lalu sebesar Rp4,25 triliun.
Kinerja segmen laba pun berlanjut pada Laba Usaha yang tumbuh 20,68 persen menjadi Rp2,39 triliun. Angka tersebut setelah dikurangi oleh Beban Usaha sepanjang 2021 sebesar Rp2,35 triliun.
Perolehan Laba Sebelum Pajak tercatat tumbuh 211 persen dari Rp496,22 miliar pada 2020 menjadi Rp1,55 triliun di tahun 2021. Lonjakan tersebut terutama bersumber dari Keuntungan dari Akuisisi Saham Entitas Anak sebesar Rp154 miliar dan akun Ekuitas pada Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama sebesar Rp90,73 miliar, setelah sebelumnya pada 2020 tercatat minus Rp527,61 miliar.
Setelah dikurangi Beban Pajak dan lainnya membuat Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tumbuh signifikan menjadi 378,74 persen menjadi Rp1,35 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 281,70 miliar.