IDXChannel - Bursa saham Asia melemah pada Jumat, seiring pasar Jepang terkoreksi dari rekor tertinggi, seiring investor mulai merealisasikan keuntungan menjelang pekan krusial yang mencakup tenggat tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta sejumlah pertemuan bank sentral.
Dolar AS menguat terhadap yen setelah bangkit dari posisi terendah dua pekan pada Kamis, didorong oleh data ekonomi AS yang cukup solid. Sementara itu, yen Jepang tertekan oleh ketidakpastian politik setelah media melaporkan bahwa Perdana Menteri Shigeru Ishiba akan mengundurkan diri.
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun bergerak sedikit di bawah level tertinggi sejak 2008.
Indeks Topix Jepang, yang sebelumnya melonjak lebih dari 5 persen dalam dua sesi terakhir hingga mencetak rekor baru, terkoreksi 0,63 persen. Indeks Nikkei juga turun 0,62 persen dari level tertingginya dalam satu tahun pada Kamis.
Di kawasan lainnya, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,80 persen, saham unggulan China daratan turun 0,47 persen, dan indeks acuan Australia ASX 200 turun 0,46 persen.
Sementara itu, kontrak berjangka S&P 500 AS naik 0,2 persen, setelah indeks utamanya mencatat rekor penutupan baru semalam, didorong laporan keuangan yang kuat dari induk Google, Alphabet. Indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi juga menyentuh rekor tertinggi baru.
Indeks MSCI untuk saham global turun tipis 0,1 persen, namun tetap berada di dekat rekor tertinggi yang tercapai pada Kamis. Indeks ini berada di jalur kenaikan mingguan sebesar 1,3 persen, ditopang optimisme terhadap potensi kesepakatan dagang AS dengan Uni Eropa dan China, menyusul perjanjian yang tercapai dengan Jepang pekan ini.
Pekan depan, mengutip Reuters, investor akan menghadapi sejumlah agenda penting di AS, mulai dari tenggat 1 Agustus yang ditetapkan Trump untuk kesepakatan dagang, pertemuan kebijakan The Fed, laporan ketenagakerjaan bulanan yang banyak dicermati, serta laporan keuangan dari perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Meta, dan Microsoft.
Bank of Japan (BOJ) juga dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneternya pada Kamis, bertepatan dengan pertemuan Partai Demokrat Liberal yang dipimpin Ishiba.
Sebelumnya, Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga pada Kamis, menunda pelonggaran lebih lanjut sambil menanti dampak dari kebijakan tarif AS.
Euro ditutup melemah 0,2 persen terhadap dolar yang menguat, dan sedikit berubah pada Jumat di level USD1,1743 per euro. Dolar AS menguat 0,3 persen menjadi 147,37 yen, melanjutkan kenaikan 0,4 persen pada hari sebelumnya.
Trump kembali menekan Gubernur The Fed Jerome Powell untuk menurunkan suku bunga setelah kunjungan langka ke bank sentral pada Kamis. Meski demikian, ia menegaskan tidak berniat memecat Powell, seperti yang sempat beberapa kali ia utarakan sebelumnya.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun menjadi 4,39 persen pada Jumat, menghapus kenaikan yang tercatat sehari sebelumnya. (Aldo Fernando)