sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Menguat di Tengah Harapan Berakhirnya Shutdown AS

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
10/11/2025 09:24 WIB
Bursa Asia menguat pada Senin (10/11/2025) seiring optimisme bahwa berakhirnya penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS).
Bursa Asia Menguat di Tengah Harapan Berakhirnya Shutdown AS. (Foto: Reuters)
Bursa Asia Menguat di Tengah Harapan Berakhirnya Shutdown AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa Asia menguat pada Senin (10/11/2025) seiring optimisme bahwa berakhirnya penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan segera terjadi.

Senat AS pada Minggu bergerak menuju pemungutan suara untuk membuka kembali pemerintah federal, sehari setelah Pemimpin Mayoritas Senat John Thune menyatakan bahwa pembicaraan bipartisan di Senat untuk mengakhiri shutdown menunjukkan perkembangan positif.

Perkembangan ini mendorong kontrak berjangka (futures) Nasdaq naik 0,8 persen, sementara kontrak berjangka S&P 500 naik 0,5 persen pada perdagangan awal

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen, dan Nikkei Jepang NI225 meningkat 1,07 persen. Topix Index bertambah 0,31 persen, memulihkan sebagian kerugian pekan lalu seiring meningkatnya selera risiko di tengah optimisme bahwa shutdown pemerintah AS yang terpanjang dalam sejarah kemungkinan akan segera berakhir.

Laporan menyebutkan bahwa sekelompok senator Demokrat AS sepakat mendukung kesepakatan untuk membuka kembali pemerintah dan mendanai beberapa lembaga hingga tahun depan.

Di Jepang, Ringkasan Opini Bank of Japan dari rapat Oktober menyoroti fokus pembuat kebijakan pada pertumbuhan upah yang berkelanjutan sebagai faktor kunci bagi keputusan di masa mendatang.

Sementara itu, rancangan rencana stimulus pemerintah mendorong bank sentral untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi yang kuat sekaligus menjaga stabilitas harga.

Hang Seng juga mendaki 0,43 persen, KOSPI Korea Selatan melonjak 2,82 persen. Sementara, ASX 200 Australia naik 0,65 persen.

“Senat AS tampaknya mendekati kesepakatan, tetapi meskipun disetujui, kesepakatan itu masih harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan – di mana pemimpin Demokrat sudah memberi sinyal penolakan,” kata kepala strategis investasi di Saxo, Charu Chanana, dikutip Reuters.

Chanana menambahkan, “Itu berarti pasar mungkin akan melihat sedikit kelegaan jangka pendek, tetapi volatilitas yang dipicu berita kemungkinan terus berlanjut hingga ada resolusi yang jelas.”

Shutdown telah menekan ekonomi AS, dengan pekerja federal dari bandara hingga penegak hukum dan militer tidak menerima gaji, sementara bank sentral beroperasi dengan informasi pemerintah yang terbatas.

Penasehat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa PDB kuartal keempat negara tersebut bisa negatif jika shutdown terus berlanjut.

Data Jumat lalu juga menunjukkan sentimen konsumen AS merosot ke level terendah hampir 3,5 tahun pada awal November karena kekhawatiran rumah tangga terhadap dampak ekonomi.

“Meski kesepakatan akan menguntungkan pasar dengan mengembalikan kepercayaan dan likuiditas, itu tidak menghapus dampak perlambatan pertumbuhan akibat shutdown terpanjang dalam sejarah AS,” kata Chanana.

Meski begitu, sentimen risiko secara keseluruhan tetap positif pada Senin. Kontrak berjangka EUROSTOXX 50 dan DAX masing-masing naik 1,3 persen. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement