Kontrak berjangka (futures) S&P 500 naik 0,1 persen. Sementara itu, indeks utama Wall Street sudah melemah lima hari berturut-turut dan berpotensi mencatat penurunan mingguan terbesar bulan ini.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga September sempat menguat setelah data ketenagakerjaan awal bulan menunjukkan hasil mengecewakan dan inflasi konsumen terbatas akibat tarif impor.
Namun, setelah risalah rapat The Fed Juli dirilis, pasar sedikit mengurangi taruhannya. Kini, pelaku pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga September sebesar 75 persen, turun dari 82,4 persen sehari sebelumnya, menurut FedWatch CME Group.
Menurut Kong, kemungkinan besar Powell tidak akan memberikan petunjuk pasti mengenai langkah The Fed selanjutnya sebelum rilis data tenaga kerja dan inflasi penting. “Dengan kondisi pasar saat ini, risikonya adalah dolar AS bisa menguat, terutama jika Powell menantang ekspektasi pasar terkait pemangkasan 25 basis poin,” ujarnya.
Sementara itu, pelaku pasar juga menilai tanda-tanda penguatan aktivitas ekonomi AS pada Agustus. Data PMI S&P Global menunjukkan pesanan manufaktur tumbuh pada laju tercepat dalam 18 bulan. Namun, pasar tenaga kerja masih memperlihatkan titik-titik lemah.