“Ini dimulai dari koreksinya saham tech di AS, kemudian disusul oleh bursa Korea (KOSPI) yang mengeluarkan aturan terbaru, yaitu jika ada kenaikan saham di atas 200 persen dalam waktu 1 tahun, akan ada investigasi oleh SK Hynix. dan AI selloff ini juga terjadi di China dan Jepang,” ujar Michael, Rabu (5/11/2025).
Namun, ia menekankan bahwa komposisi saham teknologi di pasar domestik relatif kecil, sehingga dampaknya terhadap IHSG tidak terlalu besar.
“Perlu dicatat bahwa weighting saham teknologi di IHSG amat kecil, berkisar 1,5-1,7 persen sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh isu ini,” imbuh dia.
Michael juga menyoroti kondisi teknikal IHSG yang menurutnya masih menunjukkan pola konsolidasi sehat.
“IHSG sendiri memiliki area teknikal yang cukup baik, dengan rejection dua kali di 8.000, menunjukkan area konsolidasi yang solid antara 8.350 dengan 8.000,” katanya.