IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup menguat, dengan indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi setelah memangkas kerugian pada hari Kamis.
Dilansir dari laman Investing Jumat (13/6/2025), pada pukul 4:00 p.m. ET (20:00 GMT), Dow Jones Industrial Average naik 101 poin, atau 0,2 persen, indeks S&P 500 naik 0,4 persen, dan NASDAQ Composite naik 0,2 persen.
Oracle menopang sektor teknologi setelah mencapai rekor tertinggi. Sedangkan saham Boeing merosot karena kecelakaan pesawat Air India.
Saham Oracle (NYSE:ORCL) melonjak ke rekor tertinggi setelah grup ini menaikkan target pertumbuhan pendapatan tahunannya. CEO Oracle Safra Catz mengatakan kepada para investor bahwa total pendapatan pada 2026 diharapkan setidaknya USD67 miliar.
Adapun saham Boeing (NYSE:BA) merosot setelah pesawat Air India 787-8 Dreamliner–jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari kota Ahmedabad di India barat, dengan 242 orang di dalamnya.
GE Aerospace (NYSE:GE), yang mesin GEnx-1B-nya menggerakkan 787 Dreamliner juga ikut turun tajam.
Terkait penawaran umum perdana, Chime Financial melonjak 39 persen setelah dibuka pada harga USD43 per saham, jauh di atas harga IPO-nya sebesar USD27 per saham.
Sementara Indeks harga produsen Mei lebih rendah dari yang diharapkan, tertahan oleh biaya yang lebih rendah untuk layanan seperti tiket pesawat.
Indeks harga produsen untuk permintaan akhir bangkit kembali 0,1 persen bulan lalu setelah penurunan 0,2 persen yang direvisi pada bulan April, kata Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan inflasi naik 0,2 persen setelah penurunan 0,5 persen yang dilaporkan sebelumnya pada bulan April.
Data pada hari Rabu menunjukkan harga konsumen naik sedikit pada bulan Mei, tertahan oleh bahan bakar dan tiket pesawat yang lebih murah di tengah permintaan yang menurun.
Namun, para ekonom memperkirakan inflasi akan meningkat pada paruh kedua tahun ini karena kenaikan harga terkait tarif mulai berlaku pada barang-barang.
Sedangkan Federal Reserve diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25 persen-4,50 persen pada Rabu mendatang. Bank sentral AS juga diperkirakan melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter pada bulan September.
(kunthi fahmar sandy)