2. Memahami Risk Tolerance
Untuk menerapkan strategi diversifikasi investasi Anda, Anda harus memahami risk tolerance yang Anda miliki. Risk tolerance merupakan batasan tingkat risiko yang bisa kita terima dan batas minimum risiko yang bisa kita ambil.
Anda harus bisa mempertimbangkan potensi keuntungan, memahami cara kerja instrumen investasi yang Anda pilih, dan merujuk pada dana investasi yang siap diinvestasikan.
3. Mendiversifikasi dalam Setiap Jenis Investasi
Mulailah untuk mendiversifikasikan dana investasi Anda ke dalam berbagai jenis investasi. Bagi aset Anda dengan proporsi yang sesuai dengan tujuan investasi Anda. Diversifikasi bisa dikatakan efektif dan berfungsi menekan risiko kerugian jika tidak ada saham tertentu dalam portofolio Anda yang memiliki kontribusi terlalu signifikan terhadap kinerja portofolio secara keseluruhan.
4. Melakukan Rebalancing
Sigap melakukan rebalancing bisa meningkatkan efektivitas diversifikasi Anda. Anda perlu jeli melihat potensi. Misalnya, Anda memiliki investasi saham A sebanyak 40% dan saham B sebanyak 60%. Anda bisa melihat peluang saham mana yang lebih bagus dan melakukan perubahan proporsi ke saham yang memiliki nilai lebih baik tersebut.
5. Menyesuaikan Kebutuhan Investasi dengan Strategi Value Investing dan Wide Diversification
Seringkali orang salah mengartikan diversifikasi dengan hanya menerapkan strategi wide diversification di mana dana investasi didistribusikan ke berbagai instrumen investasi begitu saja. Padahal, selain membagi-bagi investasi ke banyak komponen, Anda juga perlu melihat kemungkinan potensi saham yang lebih mendatangkan keuntungan bagi Anda (value investing).