Selain itu, pemilihan lokasi bioskop yang tepat dalam ekspansi usaha juga menjadi salah satu kunci peningkatan penjualan perseroan, di samping inovasi di sektor makanan dan minuman.
“Pendapatan dari penjualan tiket bioskop masih menjadi kontributor paling besar, yakni mencapai 63,4% terhadap total pendapatan, diikuti oleh pendapatan dari lini bisnis makanan dan minuman yang berkontribusi sebesar 33%” kata Suryo dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Adapun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, CNMA telah membuka empat lokasi bioskop dan menambah 19 layar baru. Dengan demikian, hingga akhir Maret 2024, perseroan telah mengoperasikan 244 bioskop dengan total 1.301 layar di 61 kota atau kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebagai kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun di industri pertunjukan film, lanjut Suryo, perseroan akan terus berupaya menjaga momentum pertumbuhan yang positif ini ke depannya.
“Kami akan terus memperluas pelayanan melalui pembukaan bioskop baru termasuk penambahan layar dan terus melakukan peningkatan kualitas sinematik, serta inovasi produk makanan dan minuman,” imbuh Suryo.
(FAY)