Tercatat, emiten yang memiliki dividend yield paling unggul di kategori ini yaitu DRMA, dengan yield sebesar 2,49 persen.
Meskipun emiten-emiten di atas menawarkan dividend yield yang menarik, investor perlu mempertimbangkan risiko dividend trap.
Informasi saja, dividend trap berarti jebakan imbal hasil (yield) dividen suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date (ketika investor tidak lagi berhak menerima dividen) harga sahamnya justru anjlok.
Alhasil, investor terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/4) pukul 10.41 WIB, saham BNLI menguat 1,04 persen menjadi Rp970/saham pada saat cum dividen.