sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Covid Menjinak Malah Bikin Rupiah Hari Ini Keok dari Dolar AS

Market news editor Advenia Elisabeth/MPI
21/10/2021 16:47 WIB
Pada akhir perdagangan hari ini, Rupiah ditutup merosot 54 poin dan berada di level Rp14.130 per dolar Amerika Serikat (USD).
Covid Menjinak Malah Bikin Rupiah Hari Ini Keok dari Dolar AS (FOTO: MNC Media)
Covid Menjinak Malah Bikin Rupiah Hari Ini Keok dari Dolar AS (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pada akhir perdagangan hari ini, Rupiah ditutup merosot 54 poin dan berada di level Rp14.130 per dolar Amerika Serikat (USD). Salah satu faktor pendorong melemahnya mata uang garuda ini disebut-sebut justru karena terkendalinya pandemi Covid-19 di Indonesia.


Hal ini juga didorong karena pulihnya perekonomian di negara-negara dunia lainnya, terutama Amerika Serikat yang mewacanakan akan membuka pariwisata di seluruh negeri pada November mendatang yang disinyalir menjadi stimulus penguatan mata uang dolar.


Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, terjaganya pertumbuhan ekonomi dan terkendalinya pandemi COVID-19 menjadi bukti tepatnya kebijakan dan program pemerintah.


"Pemerintah dalam dua tahun terakhir berhasil menahan kontraksi ekonomi di tahun 2020 yang hanya sebesar minus 2,07 persen (YoY) dan menjadikan Indonesia menempati peringkat ke-4 di antara negara G-20," terang Ibrahim dalam rilis hariannya, Kamis (21/10/2021).


Kata dia, syarat utama agar ekonomi Indonesia pulih adalah menjaga penanganan pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, penanganan Covid-19 wajib dilakukan agar tidak terjadi gelombang ketiga. 


Terlebih, di akhir tahun 2021 masyarakat yang sudah di vaksinasi diharapkan mencapai 80 persen dan dosis kedua bisa diselesaikan pada Kuartal Pertama tahun depan. 


"Sedangkan untuk pemulihan ekonomi tetap dilanjutkan pada tahun 2022 terutama untuk sektor kesehatan dan perlindungan sosial," sambungnya.


Memasuki tahun 2021, lanjut dia, penguatan pengendalian pandemi juga berhasil mendorong ekonomi Indonesia untuk tumbuh sebesar 7,07 persen (YoY) di Kuartal Kedua 2021 dan merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 16 tahun terakhir. 


Konsumsi pemerintah terus memegang peranan aktif dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama pandemi, termasuk di Kuartal Kedua 2021.
 
"Alhasil, upaya ini dapat mendorong peningkatan pada komponen konsumsi rumah tangga dan investasi," jelas dia.


Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim meramal mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah  di rentang Rp 14.120 - Rp 14.160.   (RAMA)

Advertisement
Advertisement