Dinar Fitra Maghiszha
Besaran pembagian dividen, diakui manajemen, bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas DAAZ. Demikian juga prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi.
Usulan dividen bakal dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 2025.
Hingga April 2024, DAAZ mencetak laba bersih senilai Rp43,71 miliar, lebih rendah secara year-on-year (yoy), dibandingkan empat bulan pertama 2023 senilai Rp89,06 miliar.
Sementara itu, emiten perdagangan bijih logam itu menghasilkan laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp313,25 miliar.
“Pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS tahunan berdasarkan rekomendasi direksi,” kata manajemen.
(Fiki Ariyanti)
