IDXChannel - Resmi menjalani debut di bursa efek Indonesia, kinerja saham PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) tak sesuai ekspektasi. Alih-alih mengalami kenaikan, namun sahamnya malah merapat ke auto rejection bawah (ARB).
Emiten pengelola waralaba Gokana Ramen & Teppan ini anjlok -6,47% di Rp795, hingga pukul 09:43 WIB dari harga perdananya di Rp850. Kendati dibuka naik 5,29% di Rp895, harga saham ENAK terasa pahit ketika tekanan jual langsung menyergap perusahaan ini beberapa menit setelah bel pembukaan berlangsung.
Sebanyak 17,30 juta lembar saham ENAK dijualbelikan senilai mencapai Rp14,27 miliar. Adapun investor asing tampak melakukan penjualan bersih ENAK akumulatif senilai Rp38,93 (all market).
Seperti diketahui, Champ Resto Indonesia merupakan platform food & beverage yang berfokus pada segmen fast casual dining yang bertumbuh pesat di Indonesia. ENAK merupakan perusahaan tercatat ke-6 di BEI pada tahun 2022 ini.
Hingga 15 Januari 2022, perseroan mengoperasikan 273 outlet yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Sekitar 88% dari total outlet perseroan saat ini berada di Pulau Jawa. Sejak tahun 2017, Perseroan mengembangkan outlet Gokana dan Raa Cha di luar Jabodetabek dan Jawa Barat.
Melalui penawaran umum perdana, ENAK menargetkan akan meraup dana IPO sebesar Rp368,33 miliar. Secara rinci, sebanyak Rp141,66 miliar dari penawaran umum saham baru dan sebanyak Rp226,66 miliar dari penawaran umum saham divestasi.
ENAK menawarkan 433,22 juta saham biasa atas nama atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sebanyak 166,66 juta merupakan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dan 266,66 juta saham biasa atas nama milik Barokah Melayu Foods Pte. Ltd. sebagai pemegang saham penjual.
ENAK menggandeng PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Terkait penggunaan dana, ENAK akan memakai 28 persen hasil hajatan IPO untuk melunasi sebagian utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan 28 persen untuk membayar utang perseroan kepada Ali Gunawan Budiman dan Barokah Melayu Foods Pte Ltd yang merupakan pemegang saham perseroan.
Selain bayar utang, dana IPO juga akan digunakan untuk belanja modal sebesar 9% berupa renovasi (fit out) outlet-outlet baru Perseroan, namun tidak terbatas pada pengerjaan elektrikal, mekanikal, dan pengerjaan interior untuk outlet baru.
Sekitar 6% akan digunakan perseroan untuk belanja modal berupa renovasi outlet-outlet eksisting, sekitar 4% akan digunakan untuk belanja modal untuk meningkatkan dapur utama dan sarana penunjang lainnya, dan sisanya akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan biaya–biaya lain. (TYO)