sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Deretan Reksa Dana Paling Cuan, Pilihan Lain saat Pasar Saham Melempem

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
20/08/2023 19:56 WIB
reksa dana pendapatan tetap tampil sebagai kelas aset reksa dana yang mampu menunjukkan performa baling kinclong di sepanjang semester I-2023 ini.
Deretan Reksa Dana Paling Cuan, Pilihan Lain saat Pasar Saham Melempem (foto: MNC Media)
Deretan Reksa Dana Paling Cuan, Pilihan Lain saat Pasar Saham Melempem (foto: MNC Media)

IDXChannel - Produk reksa dana bisa dianggap sebagai sisi lain dari industri pasar modal yang kerap kali dinilai berisiko tinggi, meski juga menawarkan potensi keuntungan tinggi ((high risk, high return).

Tak seperti pasar saham, reksa dana oleh sebagian pihak dinilai lebih minim risiko, lantaran ada peran manajer investasi dalam menentukan arah investasinya, demi meminimalisasi kerugian.

Terlebih, reksa dana juga memiliki varian produk yang beragam berdasarkan penempatan dananya (underlying asset), mulai dari reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, reksa dana syariah dan reksa dana pendapatan tetap.

Seiring dengan tren penguatan yang terjadi di pasar surat utang (obligasi), membuat reksa dana pendapatan tetap tampil sebagai kelas aset reksa dana yang mampu menunjukkan performa baling kinclong di sepanjang semester I-2023 ini.

"Reksadana pendapatan tetap berhasil mencetak return paling moncer selama semester I-2023 ini. Berdasarkan data kami, dia (reksa dana pendapatan tetap) sukses mencetak imbal hasil sebesar 3,62 persen sepanjang tahun ini (year to date/ytd)," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Utama, Nicodimus Kristiantoro, 

Baru di bawahnya, menurut Nicodemus, ada reksa dana pasar uang yang mampu mencetak return sebesar 1,88 persen (ytd) dan reksadana campuran sebesar 1,68 persen (ytd). Di lain pihak, reksa dana saham justru pada periode yang sama tercatat minus 0,57 persen (ytd).

Nicodemus menjelaskan, moncernya kinerja reksa dana pendapatan tetap tak lepas dari tren penguatan pasar obligasi, terutama untuk jenis surat utang pemerintah.

Nicodemus mencatat, obligasi pemerintah berhasil tumbuh 3,5 persen (ytd), sedangkan obligasi korporasi meningkat 1,91 persen (ytd) di sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Memang, Nico mengakui, pada dua bulan pertama 2023 tren obligasi sempat masuk dalam gelombang pelemahan (bearish). Hal itu disebut Nicodemus sebagai imbas dari hawkish yang dilancarkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserves (The Fed).

"Tapi sejak terjadi krisis perbankan di AS, penguatan obligasi langsung kencang, sehingga cukup mengubah gerak pasar. Tren itu juga didukung oleh ekspektasi bahwa The Fed bakal memperlambat laju kenaikan suku bunga, dengan melihat tren penurunan inflasi di sana," tutur Nicodemus.

Tak hanya itu, penurunan inflasi domestik serta kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) dinilai juga turut memperkuat pasar obligasi Tanah Air.

Sebagaimana diketahui, BI menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen, dan menyatakan tidak akan ada kenaikan lagi hingga akhir tahun.

Dengan kondisi demikian, pasar obligasi domestik pun banjir permintaan, baik dari investor dalam negeri maupun asing.

Hal ini lah yang kemudian menjadi fondasi atas penguatan yang terjadi di pasar obligasi, sehingga turut menopang performa reksa dana pendapatan tetap.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 10 reksa dana pendapatan yang sukses membukukan imbal hasil tertinggi di sepanjang triwulan I-2023.

1. TRAM Strategic Plus (dana kelola Rp157 miliar, imbal hasil 5,82 persen (ytd)/10,57 persen (year on year/YoY))
2. Manulie Obligasi Negara Indonesia II Kelas A (dana kelola Rp2,6 triliun, imbal hasil 5,68 persen (ytd)/10,01 persen (YoY))
3. Reksa Dana Allianz Fixed Income Fund 2 (dana kelola Rp135 miliar, imbal hasil 5,64 (ytd)/10,05 (YoY))
4. Bahana Obligasi Kehati Lestari Kelas G (dana kelola Rp177 miliar, imbal hasil 5,62 persen (ytd)/9,72 persen (YoY))
5. Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia (dana kelola Rp362 miliar, imbal hasil 5,59 persen (ytd)/7,16 persen (YoY))
6. KISI Fixed Income Fund (dana kelola Rp208 miliar, imbal hasil 5,45 persen (ytd)/9,6 persen (YoY))
7. Syailendra Fixed Income Fund (dana kelola Rp243 miliar, imbal hasil 5,39 persen (ytd)/9,91 persen (YoY))
8. Mandiri Investa Dana Obligasi (dana kelola Rp612 miliar, imbal hasil 5,36 persen (ytd)/9,65 persen (YoY))
9. Avrist Prime Bond Fund (dana kelola Rp102 miliar, imbal hasil 5,28 persen (ytd)/9,96 persen (YoY))
10. Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A (dana kelola Rp131 miliar, 5,14 persen (ytd)/9,96 persen (YoY))

(TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement