sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Diguyur Banyak Sentimen Eksternal, ke Mana Arah IHSG Hari Ini?

Market news editor Fiki Ariyanti
04/06/2024 09:53 WIB
IHSG hari ini (4/6) akan dibayangi banyak sentimen dari eksternal atau luar negeri. Lalu akan ke mana Iarah HSG hari ini?
Diguyur Banyak Sentimen Eksternal, ke Mana Arah IHSG Hari Ini? (foto mnc media)
Diguyur Banyak Sentimen Eksternal, ke Mana Arah IHSG Hari Ini? (foto mnc media)

IDXChannel - IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (4/6). Proyeksi ini lebih disebabkan karena faktor eksternal yang terjadi di luar negeri maupun penurunan harga komoditas. 

Pada penutupan perdagangan kemarin (3/6), total transaksi tercatat sebesar Rp35,3 triliun dan asing catat penjualan bersih sebesar Rp243 miliar, sementara IHSG ditutup menguat 0,94%.

"IHSG hari ini akan melemah disebabkan oleh arah kebijakan moneter yang masih akan ketat, masih derasnya outflow dari dana asing, serta melemahnya harga komoditas di hari ini, khususnya metal mining dan batu bara," tulis riset harian Panin Sekuritas, pagi ini.

Menurut riset, investor masih akan mencermati arah kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS), setelah Vice Chairman Goldman Sachs dan Eks Presiden The Fed untuk Dallas, Robert Kaplan menginformasikan tidak akan ada pemangkasan suku bunga pada summer ini dan potensi pemangkasan suku bunga pertama akan terjadi di September 2024. 

"Patut dicermati bahwa yield obligasi AS turun signifikan didorong oleh spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga paling sedikit 1x di tahun ini," jelasnya. 

New York Stock Exchange juga sempat mengalami kegagalan software yang berdampak terhadap penghentian perdagangan untuk 40 saham, di mana beberapa saham turun hingga 99%, termasuk saham dari Warren Buffet, Berkshire Hathaway.

Sementara dari pasar Eropa, sambungnya, investor akan mencermati pertemuan European Central Bank (ECB) di pekan ini, di mana ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.

Namun, inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi di zona Eropa, yang naik ke 2,6% di Mei 2024 dapat berdampak terhadap keputusan ECB. Sedangkan iInflasi di Turki masih tinggi, di level 75,5% pada Mei ini. 

"Patut dicermati juga, aktivitas manukfatur di zona Eropa pada periode Mei 2024, naik ke level 14 bulan tertinggi, yang juga diikuti oleh Spanyol, yang mencatatkan level tertinggi dalam 2 tahun, serta Prancis dan Jerman juga menunjukan perbaikan, namun masih di zona kontraksi di bawah level 50," paparnya. 

Di Kawasan Asia, berdasarkan riset tersebut, Bursa saham Asia pagi ini dibuka sebagian besar melemah. Investor masih akan mencermati pergerakan harga minyak, setelah OPEC+ setuju untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak hingga 2025, yaitu sebanyak 5,9 juta bpd atau 5,7% dari permintaan dunia. Ini terdiri dari pemangkasan wajib 3,7 juta hingga akhir 2025 dan pemangkasan sukarela sebesar 2,2 juta hingga September 2024. 

"Investor juga masih akan mencermati Pemilu di India, di mana Perdana Menteri, Narendra Modi diperkirakan akan kembali terpilih untuk tiga kali berturut-turut. Sementara inflasi di Korea Selatan melambat ke level terendah dalam 10 bulan terakhir, hanya naik 2,7% di Mei 2024," terangnya. 

Untuk harga komoditas, seperti harga emas menguat 0,15% minyak Brent anjlok 3,99%, yield obligasi AS turun 11,1 bps ke level 4,388. 

"Harga minyak Brent jeblok 3,99% mencapai titik terendah dalam empat bulan terakhir, setelah OPEC+ mengumumkan rencana bertahap untuk mengurangi beberapa pengurangan produksi minyak dimulai pada Oktober," ujarnya. 

"Pada Desember, lebih dari 500 ribu bph diperkirakan akan kembali masuk ke pasar, dengan total 1,8 juta bph akan kembali pada Juni 2025," tutupnya.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement