Meski demikian, perseroan tetap optimistis terhadap prospek pemulihan volume angkutan pada 2026. Rahul memproyeksikan pendapatan dari tongkang 180 feet maupun 300 feet akan mengalami peningkatan, seiring dengan kenaikan volume produksi dari kedua pelanggan utama serta penyesuaian arah strategi bisnis Perseroan ke depan.
Salah satu langkah konkret yang disiapkan untuk mendukung peningkatan volume angkutan adalah rencana penambahan fasilitas Intermediate Stockpile (ISP) baru, di luar ISP yang saat ini telah dimiliki Perseroan. Penambahan fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas operasional dan memperbaiki tingkat keterisian armada, termasuk tongkang berkapasitas besar.
Dari sisi kinerja keuangan, ALII mencatat EBITDA sebesar Rp379 miliar per September 2025, relatif stabil dibandingkan dengan EBITDA akhir 2024 yang sebesar Rp385 miliar. Manajemen meyakini hingga akhir 2025, EBITDA perseroan berpotensi meningkat dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
"Kinerja perseroan pada 2025 tetap berada pada jalur yang positif, meskipun terdapat tekanan pada volume pengangkutan tongkang 300 feet," katanya.
(DESI ANGRIANI)