“Kami, bersama penggemar K-pop yang peduli terhadap iklim dan masa depan kita semua, akan terus mengawasi langkah Hyundai dalam pengadaan bahan baku untuk melihat apakah perusahaan tetap berada pada jalur yang benar sesuai dengan komitmen netral karbonnya, juga untuk meningkatkan transparansi di seluruh rantai pengadaannya,” ungkap Nurul.
Mundurnya Hyundai ini menyusul bank-bank internasional dari Proyek Adaro. Tahun lalu, DBS Bank of Singapore dan bank Standard Chartered yang berbasis di Inggris telah menarik diri dari pembiayaan proyek peleburan aluminium ADMR senilai USD2 miliar karena penggunaan energi kotor.
Hingga artikel ini selesai ditulis, IDXChannel.com masih mencoba meminta tanggapan dari pihak Adaro terkait permasalahan di atas. (ADF)