IDXChannel - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meraup laba bersih sebesar Rp675 miliar sepanjang 2022. Laba tersebut ditopang oleh capaian pendapatan usaha yang tumbuh 49% atau sebesar Rp2,06 triliun.
Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir menjelaskan, konstributor utama pendapatan ditopang oleh lini bisnis utama WSBP yaitu segmen precast 40,3%, Readymix 19,9% dan Jasa Konstruksi 39,8%
Sejalan dengan strategi pemulihan kondisi operasional pasca Restrukturisasi Keuangan, WSBP berhasil membukukan Laba Kotor sebesar Rp304 Miliar dengan Gross Profit Margin 14,75%
“Meski dihadapkan pada proses restrukturisasi dan gejolak perekonomian global, WSBP dapat terus menjaga tingkat profitabilitas secara berkelanjutan,” ujar Asep dalam siaran pers, Senin (10/4/2023).
Pada 2022, WSBP sukses menyelesaikan proses restrukturisasi keuangan melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“PKPU”). Saat ini, WSBP fokus pada penyelesaian seluruh kewajiban kepada para krediturnya sesuai dengan skema homologasi.
Lebih lanjut, WSBP juga membukukan kas bersih dari aktivitas operasi positif sebesar Rp151 miliar, nilai tersebut pun tumbuh secara signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Peningkatan tersebut ditopang dengan meningkatnya penerimaan pembayaran piutang dari pelanggan di 2022. “Salah satu strategi utama WSBP adalah peningkatan rasio Turnover Piutang,” kata Asep.
“Kedepannya WSBP akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengikuti tender proyek baru dan akan melakukan asesmen sumber pendanaan pemilik proyek, hal ini dilakukan sebagai mitigasi risiko piutang macet,” tambahnya.
Lebih lanjut, WSBP mencatatkan Total Aset mencapai Rp5,96 triliun per 31 Desember 2022. Apabila dibandingkan dengan laba bersih yang diperoleh, maka rasio Return on Asset WSBP 2022 adalah sebesar 11%.
Selain itu, terdapat perubahan pada pos liabilitas dan ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan WSBP apabila dibandingkan dengan posisi Kuartal III Tahun 2022, perubahan tersebut sesuai dengan instruksi Otoritas Jasa Keuangan.
Kinerja keuangan yang baik pada 2022 akan dilanjutkan dengan target pertumbuhan di 2023, di antaranya pendapatan usaha diproyeksikan tumbuh 10-15% dan nilai kontrak baru ditargetkan meningkat sekitar 100-150% pada tahun ini.
(DES)