Peningkatan tersebut ditopang dengan meningkatnya penerimaan pembayaran piutang dari pelanggan di 2022. “Salah satu strategi utama WSBP adalah peningkatan rasio Turnover Piutang,” kata Asep.
“Kedepannya WSBP akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengikuti tender proyek baru dan akan melakukan asesmen sumber pendanaan pemilik proyek, hal ini dilakukan sebagai mitigasi risiko piutang macet,” tambahnya.
Lebih lanjut, WSBP mencatatkan Total Aset mencapai Rp5,96 triliun per 31 Desember 2022. Apabila dibandingkan dengan laba bersih yang diperoleh, maka rasio Return on Asset WSBP 2022 adalah sebesar 11%.
Selain itu, terdapat perubahan pada pos liabilitas dan ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan WSBP apabila dibandingkan dengan posisi Kuartal III Tahun 2022, perubahan tersebut sesuai dengan instruksi Otoritas Jasa Keuangan.
Kinerja keuangan yang baik pada 2022 akan dilanjutkan dengan target pertumbuhan di 2023, di antaranya pendapatan usaha diproyeksikan tumbuh 10-15% dan nilai kontrak baru ditargetkan meningkat sekitar 100-150% pada tahun ini.
(DES)