Sebelumnya saham KFC Indonesia tersebut menyentuh batas auto reject atas (ARA) dua hari beruntun pada 21-22 Mei dengan kenaikan di atas 25 persen.
Kenaikan tajam saham FAST terjadi setelah diputuskannya dua aksi korporasi penting dalam RUPSLB pada 22 Mei 2025. Di antaranya pemegang saham pengendali, Gelael dan Anthoni Salim melakukan penambahan modal melalui private placement kepada KFC Indonesia dengan nilai Rp80 miliar.
Perseroan juga meraih restu pemegang saham untuk menjual saham hasil pembelian kembali (buyback) alias saham treasuri. Persetujuan tersebut terkait rencana penjualan saham treasuri di bawah harga beli.
(DESI ANGRIANI)