IDXChannel - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) melaporkan perkembangan terbaru soal rencana akuisisi oleh Rich Step International Ltd (RICH) dan PT Green Power Group Tbk (LABA). Konsorsium ini bernama Green City SG Pte, Ltd (GCSG).
Direktur Utama KRYA, Dharmo Budiono alias Hok Gwan mengatakan, proses uji tuntas (due diligence) KRYA oleh calon investor telah selesai digelar. Calon pengendali baru sepakat untuk melanjutkan proses ke tahap akuisisi.
"RICH bersama dengan pihak ditunjuk lainnya akan melakukan pembelian saham sebesar 62 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh dalam perseroan atau sebesar 1.031.645.000 saham dari Calon Penjual," katanya lewat keterbukaan informasi, Senin (28/7/2025).
Dia mengatakan, calon pengendali baru, GCSG akan berisikan sejumlah perusahaan. RICH menjadi pemegang saham mayoritas GCSG dan di dalamnya ada Yang Jie dan Green Power. Komposisi pemegang saham GCSG akan diumumkan lebih lanjut.
Kendati demikian, Dharmo tak mengungkapkan target proses akuisisi ini selesai. Namun setelah efektif akuisisi tuntas, KRYA akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 26 Agustus 2025.
RICH berencana melakukan konsolidasi bisnis pada KRYA dengan melakukan penyertaan sebesar 51 persen pada suatu perusahaan EV yang akan diumumkan lebih lanjut.
Perusahaan ini akan fokus pada kendaraan roda dua. RICH menargetkan dalam lima tahun ke depan, akan menggantikan 900 ribu unit sepeda motor ojek online (ojol) menjadi motor listrik.
"Langkah ini tidak hanya mencerminkan ambisi bisnis, tetap juga merupakan kontribusi terhadap percepatan transisi energi dan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia," ujar Dharmo.
Selain motor listrik, kata dia, peluang di sektor EV juga sangat luas. di antaranya jasa layanan baterai swap hingga pemanfaatan carbon credit. Di samping itu, ke depan, fokus perseroan juga tidak hanya ke roda dua, tapi juga roda tiga dan empat.
"Dalam rangka mendukung perkembangan usaha ke depannya, perseroan berencana untuk melakukan pendanaan baik rights issue atau melalui pendanaan lainnya," katanya.
(Rahmat Fiansyah)