Namun, alih-alih melakukan ekspansi dengan menambahkan anggaran belanja modal (capex), kata Lazuardi, perusahaan-perusahaan domestik lebih memilih untuk menanamkan dana mereka dalam instrumen keuangan yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Suntikan terhadap portofolio investasi yang lebih besar oleh sektor korporasi, menurut dia, dapat mengindikasikan prospek bisnis yang kurang optimistis. Ini berlangsung seiring meningkatnya kepemilikan surat berharga oleh korporasi, bertepatan dengan penurunan belanja modal.
“Aktivitas corporate treasury yang tinggi di bursa saham dan keuangan menandakan mereka (korporasi) enggan untuk memanfaatkan cadangan kas mereka untuk usaha yang lebih produktif,” ujarnya.
(Ahmad Islamy Jamil)