IDXChannel - Harga emas diproyeksikan akan kembali menembus Rp1 juta per gram pada akhir tahun 2021. Sentimen yang mempengaruhi harga emas datang dari imbal hasil Treasury AS yang melemah dan rilis data pekerjaan di AS yang tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan untuk pasar tenaga kerja.
"Harga emas hingga akhir tahun 2021 akan bergerak pada kisaran USD 1800 - 2000 troy per ounce," kata Indra Sjuriah Co-Founder dan CMO IndoGold kepada MNC Portal Indonesia, belum lama ini
Ia menjelaskan, harga emas akan dipengaruhi oleh dana stimulus yang masih digulirkan dari Amerika dan negara lain sehingga dapat menggerakan roda perekonomian setiap negara.
"Kebutuhan komoditas meningkat sehingga berdampak pada peningkatan harga emas," jelasnya
Hal yang sama disampaikan oleh Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi. Ia memprediksi bahwa harga emas akan kembali menyentuh di level 1 juta per gram. Hal itu akan terjadi pada kuartal III atau IV pada tahun ini.
"Harga emas siap tembus USD 2.075 troy ounce di tahun ini. Kalau 1 dollar sama dengan Rp 14.300 maka harga logam mulia berada di Rp1.054.100," ujar Ibrahim belum lama ini.
Lalu apakah ini saat yang tepat untuk investasi emas?
Indra Sjuriah menuturkan bahwa untuk berinvestasi emas itu tidak perlu menunggu momentum.
"Investasi emas tidak perlu menunggu momentum yang tepat ketika harga emas sedang naik atau turun. Investasi emas memang ditunjukkan untuk investasi jangka panjang, yakni minimal 5 tahun," ujarnya
Ia menambahkan, agar mendapatkan imbal hasil yang signifikan, investasi emas harus dilakukan dalam waktu jangka yang panjang. Ia mencontohkan, dahulu harga emas 1 gram berada di level Rp 500.000, namun saat ini sudah berada di level Rp 900.000.
"Kenaikan harga emas hingga hari ini mencapai lebih dari 80 persen. Oleh karena itu, investasi emas disarankan untuk jangka panjang minimal 5 tahun sehingga dapat memberikan imbal hasil yang maksimal," tandasnya. (IND)