IDXChannel - Emiten kelapa sawit milik Crazy Rich Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mengantongi pinjaman senilai Rp500 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Hal ini ditandai dengan perjanjian kredit antara Jhonlin Agro Raya dan Bank Mandiri pada Senin (18/12).
"Hari Senin, 18 Desember 2023, telah diadakan perjanjian kredit investasi antara Bank Mandiri dengan Jhonlin Agro Raya. Perjanjian kredit investasi tersebut dengan nilai Rp500 miliar," kata Direktur Keuangan JARR, Temmy Iskandar dalam keterbukaan informasi BEI, Senin ini.
Temmy menegaskan tidak ada dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan ataupun kelangsungan usaha perseroan dengan adanya perjanjian kredit investasi tersebut.
Saham JARR hari ini diperdagangkan bergerak di zona hijau dengan penguatan 9,40 persen ke level 256 hingga pukul 13.52 WIB.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) JARR yang digelar pada Jumat (24/11/2023), pemegang saham mayoritas setuju dengan rencana merger JARR dan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL).
Merger tersebut akan membuat aset JARR bertambah. Serta, birokrasi akan lebih pendek, sehingga biaya lebih terkendali dan murah. Tak hanya itu saja, manajemen JARR menyatakan merger kedua perusahaan akan mendorong adanya integrasi dan optimalisasi yang lebih baik dari rantai pasok.
Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III-2023, JARR mencatat penjualan bersih Rp1,99 triliun di semester I 2023. Angka ini anjlok 21 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp2,52 triliun.
JARR juga mencatat penurunan beban pokok penjualan pada periode Januari-Juni 2023, menjadi Rp1,89 triliun dari sebelumnya Rp2,27 triliun. Namun, laba bruto JARR tetap lebih rendah pada periode tersebut menjadi Rp97,93 miliar dari sebelumnya Rp253,92 miliar.
Dalam laporan keuangannya, laba usaha JARR per Juni 2023 turun menjadi Rp54,79 miliar dari sebelumnya Rp208,52 miliar. Sementara laba periode tahun berjalan emiten milik Haji Isam ini juga turun dari sebelumnya Rp147,95 miliar menjadi Rp21,21 miliar.
Alhasil, jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan JARR tertekan menjadi Rp21,09 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp148,03 miliar. Angka ini anjlok sebesar 85,75 persen.
(FAY)