sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Emiten Hermanto Tanoko (RISE) Gelar RUPSLB, Bahas Rights Issue dan Perubahan Direksi

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
07/11/2025 11:01 WIB
RISE emiten Hermanto Tanoko terus memperkuat struktur keuangan dan memperluas portofolio propertinya di tengah momentum pemulihan sektor properti nasional.
Emiten Hermanto Tanoko (RISE) Gelar RUPSLB, Bahas Rights Issue dan Perubahan Direksi. (Foto: doc. MNC Group)
Emiten Hermanto Tanoko (RISE) Gelar RUPSLB, Bahas Rights Issue dan Perubahan Direksi. (Foto: doc. MNC Group)

IDXChannel - PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) emiten Hermanto Tanoko terus memperkuat struktur keuangan dan memperluas portofolio propertinya di tengah momentum pemulihan sektor properti nasional. Emiten konglomerasi properti ini akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 November 2025 di Voza Tower, Surabaya.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), agenda RUPSLB meliputi dua poin utama, yakni persetujuan perubahan susunan direksi dan rencana penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue. Aksi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang RISE untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi sejumlah proyek unggulan yang sedang berjalan.

Perseroan menyampaikan bahwa rencana rights issue ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperkuat struktur permodalan serta mendukung pengembangan proyek-proyek di segmen hunian, komersial, dan kawasan industri.

Aksi korporasi ini menjadi langkah penting bagi Perseroan untuk memperkuat fundamental keuangan dan membuka ruang pertumbuhan baru di tengah momentum pemulihan sektor properti nasional,” dalam keterangan resminya, Jumat (7/11/2025).

Langkah rights issue ini dinilai sejalan dengan strategi RISE dalam menjaga momentum pertumbuhan setelah sebelumnya Perseroan mengumumkan sejumlah proyek baru di segmen mixed-use dan kawasan komersial, termasuk rencana pengembangan di area Surabaya Barat yang menjadi fokus utama pipeline 2025–2026.Selain penguatan modal, perubahan susunan direksi juga menjadi sinyal penyegaran manajemen untuk menghadapi fase pertumbuhan berikutnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement