Manajemen berharap, dengan perubahan rencana penggunaan dana hasil IPO ini, perseroan akan semakin memperkuat lini bisnisnya dan meningkatkan kinerjanya.
Di sisi lain, RAAM mencetak kenaikan pendapatan sebesar 2 persen menjadi Rp231 miliar selama sembilan bulan 2023 dari periode yang sama sebelumnya Rp226 miliar. Mayoritas pendapatan berasal dari sinetron (47 persen) dan film (22 persen).
Selain itu, RAAM mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp51 miliar.
"Perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp100 miliar pada 2023, didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan sinetron yang semuanya berkontribusi positif terhadap pendapatan menjelang akhir 2023 dan akan memproduksi sekitar 13 film pada 2024," pungkas manajemen RAAM.
(FAY)