Nilai pasar rumah sakit ini mencapai USD7 miliar pada 2023, dengan permintaan terbesar berasal dari rumah sakit yang menawarkan fasilitas canggih dan spesialisasi tertentu, terutama di kota-kota besar dan daerah berkembang yang kekurangan fasilitas kesehatan berkualitas.
Untuk laboratorium klinik, bisnis ini mengalami peningkatan pesat selama pandemi Covid-19 dan diproyeksikan tumbuh 9-12 persen per tahun hingga 2025.
"Potensi pasar laboratorium klinik di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar USD1,2 miliar, dengan permintaan besar terhadap layanan diagnostik preventif dan deteksi dini untuk penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi," tutur dia.
Sementara itu, bisnis alat kesehatan juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat mulai dari perangkat diagnostik hingga alat terapi. Berdasarkan laporan dari Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), pasar alat kesehatan di Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan laju tahunan sebesar 12-15 persen hingga 2025. Potensi nilai pasarnya diperkirakan mencapai sekitar USD2,5-USD3 miliar.
Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan investasi di sektor kesehatan, implementasi regulasi Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan penggunaan produk lokal, seta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan preventif.