IDXChannel - Empat saham milik Grup Barito kembali mengalami tekanan jual pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (11/1/2023).
Keempatnya antara lain PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO).
Tiga dari saham tersebut yakni BREN, TPIA, dan BRPT menjadi pemberat (laggard) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 0,10% di 7.219,96.
Pelemahan tipis ini terjaga dengan adanya penguatan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), demikian berdasarkan statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/1/2023) BREN jatuh 11,01% di Rp5.050, menjadi pemberat 24,24 poin atas penurunan indeks.
Selanjutnya TPIA dan BRPT masing-masing turun 7,25% dan 4,93%. Keduanya membebani indeks 9,24 poin dan 3,57 poin. Sedangkan penguatan datang dari AMMN naik 5,80% di Rp7.300, GOTO menguat 4,60% di Rp91, dan BBRI tumbuh 0,88% di Rp5.750.
Ketiganya masing-masing menahan kejatuhan indeks dengan menyumbang penguatan 12,37 poin, 8,48 poin, dan 5,82 poin.
“Kalau perihal sebagai pemberat IHSG, kami memperkirakan BREN yang berpotensi menjadi pemberat dengan saat ini menjadi emiten nomor 3 dengan market cap terbesar setelah BBCA dan BBRI,” kata Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, kepada IDX Channel, dikutip Kamis (11/1/2024).
Senada, Technical Analyst dan Founder WH Project, William Hartanto juga menyebut bahwa secara teknikal saham-saham Barito masih berada dalam fase downtrend. “Bisa (membebani), memang karena market capsnya besar sehingga jadi pemberat dan pendorong kalau lagi naik,” paparnya.
Pada penutupan Kamis (11/1) IHSG secara teknikal masih tertahan di area oversold, berdasarkan indikator Stochastic RSI. Istilah oversold merujuk pada kondisi saat tekanan jual telah berlangsung secara terus-menerus.
Menurut riset Phintraco Sekuritas, level support IHSG berada di area 7.150, dengan pivot level di 7.220. Adapun resistance berada di Rp7.300. “Selama IHSG bertahan di atas MA 20 (Moving Average), maka indeks menjaga peluang bullish continuation,” papar riset tersebut.
(DES)