Dari jumlah tersebut, perseroan menargetkan penjualan sapi sebanyak 1.000 ekor per bulannya. Adapun, penjualan perseroan ditargetkan baik dalam bentuk sapi hidup atau sudah berupa daging potong.
Hingga saat ini, perseroan telah mengimpor 3.457 ekor sapi, terhitung sejak Desember 2022 lalu. Secara rinci, pada akhir Desember 2022 sebanyak 1.000 ekor, Februari sebanyak 339 ekor, pada Maret sebanyak 509 ekor, serta pada Juni perseroan mengimpor sebanyak 1.609 ekor.
Saat ini, perseroan memiliki tempat penggemukan hewan atau feedlot dengan kapasitas 6.000 ekor sapi.
Perseroan juga mengoperasikan pabrik untuk memproduksi produk olahan seperti sosis dan bakso dengan kapasitas 20 ton per hari yang berlokasi di Cikarang. “Untuk produksi produk olahan terus kami lakukan perbaikan. Sekarang kami juga manfaatkan untuk maklon, jadi ada pihak ketiga yang memanfaatkan pabrik kami untuk memproduksi produknya,” pungkasnya.
Perihal kinerja, hingga semester pertama tahun 2023 ini BEEF mengantongi laba bersih sebesar Rp52,02 miliar. Raihan itu berbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perseroan mencatat rugi Rp40,58 miliar.
Sejalan dengan itu, pendapatan perseroan juga naik menjadi Rp301,70 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp14,95 miliar. Secara rinci, distribusi dan penjualan tercatat sebesar Rp297,55 miliar dan pengolahan makanan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,78 miliar. Namun, perseroan mencatatkan eliminasi sebesar Rp631,43 juta.
(FRI)