Artinya, akan ada keterjangkauan sinyal telekomunikasi (coverage) baru untuk melakukan ekspansi yang lebih luas. Sehingga, juga akan menciptakan tiga pemain operator seluler di Indonesia.
"Kemampuan mereka ekspansi tentu mereka akan lihat siapa kompetitor kuat? Dalam hal ini adalah Telkomsel. Mereka akan lihat coverage Telkomsel di mana? Ada di tower Mitratel. Ini adalah berkah dari konsolidasi mereka. Melihat suatu opportunity yang besar. Jadi, negatifnya kecil. Kita melihatnya wah ini malah cerah," katanya dalam media gathering di Labuan Bajo, NTT, Selasa (6/8/2024).
Dampak negatifnya, ucap Teddy, meleburnya dua operator seluler ini akan menimbulkan risiko-risiko tertentu. Sehingga, jika dilihat dari sisi efisiensi network yang saling tumpang tindih dalam satu tower ada XL dan Smartfren, pasti salah satunya akan dipindahkan ke lokasi-lokasi menara yang lain.
"Risiko ada tapi kami meyakini risiko bisa kita di-manage," katanya.