sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Famon Awal (PRAY) Resmi Listing, Bisnis Rumah Sakit Makin Sesak

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
08/11/2022 08:37 WIB
Perusahaan ini merupakan salah satu entitas bisnis di bawah kendali PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Famon Awal (PRAY) Resmi Listing, Bisnis Rumah Sakit Makin Sesak (foto: MNC Media)
Famon Awal (PRAY) Resmi Listing, Bisnis Rumah Sakit Makin Sesak (foto: MNC Media)

Prosesi listing ini sendiri merupakan puncak dari proses Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) perusahaan, di mana PRAY melepas 302.222.300 saham baru ke publik dengan harga perdana sebesar Rp900 per saham. Dari keseluruhan proses IPO, emiten ini bakal meraup dana segar sedikitnya sebesar Rp272 miliar.

Hadirnya PRAY praktis semakin menambah panjang daftar perusahaan pengelola rumah sakit yang telah mencatatkan dirinya sebagai perusahaan terbuka sekaligus emiten di BEI. Sebelum PRAY, sejumlah nama pengelola rumah sakit telah lebih dulu eksis di pasar modal nasional, seperti PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk (MIKA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), dan juga PT Murni Sadar Tbk (MTMH).

Sayang secara keseluruhan emiten rumah sakit tersebut tengah mengalami penurunan kinerja, setidaknya hingga triwulan III-2022 lalu. Di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, rata-rata pendapatan dan laba bersih emiten rumah sakit mengalami koreksi yang cukup signifikan.

"Tapi kalau kita bicara potensi (bisnis), emiten rumah sakit masih menyimpan prospek yang cukup bagus, setidaknya sampai akhir tahun. Misalnya saja terkait tren kenaikan kasus COVID-19 di triwulan IV-2022 ini, yang tentu membutuhkan layanan kesehatan yang memadai dari rumah sakit," ujar Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya.

Prospek kinerja tersebut, menurut Cheril, disandarkan pada keyakinan bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan yang semakin meningkat, pasca datangnya pandemi COVID-19 di sepanjang 2020 hingga 2021 lalu.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement