IDXChannel – Sejumlah saham emiten energi baru terbarukan (EBT) mencuri perhatian di tengah fokus pemerintah mempercepat transisi energi.
Saham emiten geotermal milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), misalnya, melesat 34,04 persen dalam sebulan terakhir, diperdagangkan di harga Rp7.875 per unit pada Rabu (30/7/2025), pukul 15.35 WIB.
Saham emiten anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), mendaki 21,55 persen dalam sebulan belakangan. Kemudian, saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melejit 50,34 persen selama periode yang sama.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, sektor ini akan menjadi bagian dari rencana jangka panjang pemerintah.
"EBT merupakan salah satu proyek strategis pemerintah yang akan menjadi fokus Danantara," kata Michael, Rabu (30/7).
Ia mengingatkan, pemerintah menargetkan porsi bauran EBT nasional sebesar 23 persen pada 2025. Target itu akan ditempuh lewat pembangunan kapasitas baru EBT yang cukup ambisius.
"Target bauran energi nasional: 23 persen EBT pada 2025, menargetkan kapasitas baru EBT sebesar 42,6 gigawatt (GW) (~61 persen) plus 10,3 GW penyimpanan energi," ujar Michael.
"Sementara itu,” demikian kata Michael, “kondisi 2023: porsi EBT baru mencapai sekitar 12,5 persen dari bauran energi primer.”
Dari sisi teknikal, Michael menilai saham PGEO dan BREN saat ini sedang berada di wilayah yang perlu diwaspadai oleh trader jangka pendek.
"Secara teknikal, PGEO dan BREN bergerak di area all-time high, sehingga posisi teknikal riskan volatility," imbuh Michael.
Sementara itu, saham TOBA yang memiliki rencana ekspansi ke sektor pengelolaan limbah dinilai menarik secara teknikal.
"TOBA yang diketahui memiliki plan waste management saat ini memiliki pola teknikal bullish pennant dengan titik konfirmasi di angka 1.210," katanya.
Ia menyebutkan bahwa jika pola tersebut terkonfirmasi, saham ini berpeluang menguji area harga yang lebih tinggi. "Target di 1.350–1.500, dengan support di 1.100," tutur Michael. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.