Desi Angriani
IDXChannel - Harga minyak mentah melejit dari level terendah dalam satu bulan setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Turki.
Gempa dahsyat yang menelan ribuan korban jiwa ini membuat Turki menghentikan aliran minyak ke terminal ekspor Ceyhan.
Melansir Bloomberg, Senin (6/2/2023), Brent naik mendekati USD81 di perdagangan London. Sementara produksi di bagian ladang Johan Sverdrup raksasa Norwegia lebih rendah karena pemadaman listrik.
"Prospek peningkatan permintaan minyak China dan beberapa gangguan pasokan sedikit mendukung harga minyak pada hari Senin," kata analis komoditas di UBS Group AG, Giovanni Staunovo.
Minyak telah mengalami awal yang tidak stabil hingga 2023. Bahkan ketika China menghapus kebijakan nol Covid-19 nya. Pada saat yang sama, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) memilih untuk tetap mengurangi pasokan.
Goldman Sachs Group Inc menegaskan kembali harga minyak di atas USD100 per barel tahun ini. Dengan berbagai sanksi, kemungkinan akan menyebabkan ekspor minyak Rusia turun dan permintaan China diperkirakan akan pulih.
(DES)
