Genjot Pembiayaan Mikro Housing Finance, Ini strategi SMF

IDXChannel - Sarana Multigriya Finansial (SMF) terus melakukan inovasi demi memperluas mandat dari pemegang saham untuk melakukan secondary financing dari segi supply side untuk kredit konstruksi.

Dilansir dalam ajang IDX Channel Economic Outlook Festival 2021, Rabu (16/12/2020), Upaya yang dilakukan Sarana Multigriya Finansial untuk melakukan meningkatkan minat masyarakat agar mampu membeli rumah, salah satunya dengan melakukan pembiayaan Mikro Housing Finance. Kemudian berpartisipasi dengan agensi lainnya di bawah Kementrian Keuangan untuk masuk ke KPBU Perumahan.

"Karena kita membackup penyalur KPR, yang diharapkan dana murah dalam jangka panjang. karena perumahan itu untuk jangka panjang 15-20 tahun kemudian untuk 2021 pemerintah lokasikan dua seperempat triliun untuk SMF digunakan untuk KPR LFPP dengan target 157,500 unit," ujar Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, di IDX Channel

Sebagai pelaksana investasi, sejatinya SMF membantu Perumnas dari supply side sehingga Perumnas dapat bangkit kembali. Dengan adanya perluasan mandat, perseroan diharapkan bisa mengimplementasikan untuk membantu di kredit konstruksi dan KPBU Perumahan.

Sekadar diketahui, Sarana Multigriya Finansial telah menyalurkan pembiayaan kepada debitur penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp6,05 triliun hingga kuartal III-2020. Realisasi itu sudah mencapai 99,47 persen dari target hasil revisi Rp6,08 triliun.

Pencapaian tersebut menurun dibandingkan periode sama di 2019 yang mencapai Rp7,61 triliun. SMF sebelumnya harus merevisi sejumlah indikator kinerja, salah satunya penyaluran pinjaman atau pembiayaan dari Rp13 triliun menjadi Rp6,08 triliun atau mendekati 50 persen.

Sekadar diketahui, SMF juga mencatatkan kinerja untuk laba bersih hingga kuartal III 2020 mencapai Rp369 miliar atau sudah melampaui target sebesar Rp318 miliar. Total pendapatan yang diraup BUMN ini hingga September 2020 mencapai Rp1,73 triliun, dengan total aset mencapai Rp32,69 triliun. Selama Januari hingga September 2020, SMF sudah menerbitkan Rp7,15 triliun surat utang atau sudah 83,18 persen dari target 2020 mencapai Rp8,6 triliun. (Devi Puspitasari)