“Kalau yang rumor dan lain-lain, tentu kami akan follow up dalam bentuk permintaan penjelasan,” kata Nyoman saat ditemu di Gedung BEI, Senin (12/2/2024).
Sejatinya, rumor merger ini muncul sejak beberapa tahun silam, saat Gojek belum terintegrasi dalam grup GoTo. Rencana itu dikabarkan merupakan dorongan oleh Masayoshi Son yang merupakan CEO Softbank Group, salah satu pemegang saham terbesar perseroan.
Pada akhir 2020, kabar merger ini kembali menguat, tetapi terbentur klausul kesepakatan. Dikabarkan, Grab ingin menjadi pihak yang dominan.
Rencana merger juga dihantam kekhawatiran adanya monopoli pasar, lantaran keduanya bergerak dalam layanan ride-hailing. Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia saat itu sempat mengancam akan menggelar demonstrasi massal apabila aksi korporasi itu terwujud.
Hingga penutupan perdagangan sesi pertama Senin (12/2), saham GOTO menguat 1,19% di Rp85 per saham. Transaksi-net mencapai Rp293,84 miliar, dengan volume bersih 3,38 miliar saham.
(FAY)