Berdasarkan pengamatan Malaysian Palm Oil Association (MPOA, produksi tandan buah segar mengalami peningkatan menyusul puncak musim panen yang sedang berlangsung. Lebih jauh, masalah kekurangan tenaga kerja di sektor perkebungan juga menjadi perhatian industri.
Sebelumnya, pengamat minyak sawit, Dorab Mistry memproyeksikan harga CPO Malaysia bisa jatuh ke level MYR2.500 per ton pada akhir Desember 2022. Hal itu dinilai sebagai respons pasar terhadap peningkatan produksi, penurunan permintaan, dan perlambatan ekonomi global.
Kendati demikian, data terbaru surveyor kargo Intertek Testing Services menunjukkan volume ekspor CPO Malaysia naik 20,9% pada periode 1-25 September 2022, menjadi 1.168.627 ton, dari semula 966.655 ton, sebagaiamana diwartakan Reuters, Senin (26/9/2022).
Dari dalam negeri, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) sebelumnya memprediksi ekspor CPO Indonesia akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, setelah adanya perpanjangan kebijakan penghapusan pungutan ekspor.
(FAY)