Perusahaan pemantau kargo dijadwalkan merilis estimasi ekspor untuk periode 1–25 Juli pada hari ini. Sebelumnya, ekspor periode 1–20 Juli tercatat turun antara 3,5 persen hingga 7,3 persen.
“Pasar menyadari potensi kenaikan produksi pada kuartal ketiga, dan tren permintaan saat ini menunjukkan bahwa jika tidak ada peningkatan permintaan, stok akhir bisa naik di atas 2,1 juta ton metrik pada Juli,” kata Paramalingam.
Sementara itu, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,37 persen, sedangkan kontrak minyak sawitnya turun 0,98 persen. Di Chicago Board of Trade (CBoT), harga minyak kedelai tercatat turun 0,75 persen.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati saingan karena bersaing di pasar minyak nabati global.
Harga minyak mentah naik pada Jumat, didukung optimisme akan potensi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS)dan Uni Eropa serta laporan rencana Rusia membatasi ekspor bensin ke sebagian besar negara.