sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga CPO Merosot Dua Hari Beruntun, Dibayangi Ketidakpastian Global

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
15/04/2025 16:22 WIB
Harga minyak sawit mentah (CPO) turun pada Selasa (15/4/2025), menandai penurunan tajam selama dua hari berturut-turut.
Harga CPO Merosot Dua Hari Beruntun, Dibayangi Ketidakpastian Global. (Foto: Freepik)
Harga CPO Merosot Dua Hari Beruntun, Dibayangi Ketidakpastian Global. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) turun pada Selasa (15/4/2025), menandai penurunan tajam selama dua hari berturut-turut.

Tekanan ini muncul seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa harga minyak sawit akan tetap tertekan dalam beberapa bulan ke depan akibat ketidakpastian ekonomi global yang masih membayangi.

Berdasarkan data pasar, hingga pukul 16.13 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives merosot 0,89 persen menjadi MYR4.133 per ton.

Meski jeda tarif AS selama tiga bulan memberi angin segar sementara dan kesempatan bagi pembeli untuk menambah stok, sektor oleokimia—termasuk minyak sawit—tetap berisiko menghadapi tekanan baru begitu masa jeda tersebut berakhir.

Mengutip Trading Economics, pasar juga bersikap hati-hati menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2025 China yang dijadwalkan akhir pekan ini. Investor mewaspadai potensi perlambatan, terutama akibat berbagai tantangan di sektor perdagangan.

Sentimen pasar turut dibebani oleh kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan dan potensi peningkatan produksi dalam beberapa pekan ke depan.

Trader minyak sawit David Ng mengatakan, lemahnya permintaan disebabkan oleh kehadiran minyak nabati alternatif yang lebih murah, seperti minyak kedelai.

“Peningkatan produksi memang sejalan dengan tren musiman yang biasanya terjadi pada periode ini. Kami memperkirakan tren produksi yang meningkat berlangsung hingga September,” kata David kepada Bernama.

Ia menambahkan, level support berada di MYR4.100 per ton, sementara resistance berada di MYR4.300 per ton.

Kendati demikian, tekanan jual sedikit tertahan oleh data surveyor kargo yang menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia melonjak antara 29,3 persen hingga 52,8 persen secara bulanan pada sepuluh hari pertama April.

Di India, impor minyak sawit pada Maret naik hampir 14 persen dan diperkirakan masih meningkat karena persediaan menipis.

Sementara itu, pemerintah Malaysia dilaporkan tengah menjajaki perluasan ekspor ke Afrika Selatan dan Timur Tengah sebagai respons atas kekhawatiran terhadap tarif AS. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement