Sentimen pasar turut dibebani oleh kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan dan potensi peningkatan produksi dalam beberapa pekan ke depan.
Trader minyak sawit David Ng mengatakan, lemahnya permintaan disebabkan oleh kehadiran minyak nabati alternatif yang lebih murah, seperti minyak kedelai.
“Peningkatan produksi memang sejalan dengan tren musiman yang biasanya terjadi pada periode ini. Kami memperkirakan tren produksi yang meningkat berlangsung hingga September,” kata David kepada Bernama.
Ia menambahkan, level support berada di MYR4.100 per ton, sementara resistance berada di MYR4.300 per ton.
Kendati demikian, tekanan jual sedikit tertahan oleh data surveyor kargo yang menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia melonjak antara 29,3 persen hingga 52,8 persen secara bulanan pada sepuluh hari pertama April.